Bintang jatuh...
Malam ini ijinkan saya titip semua mimpi saya ya...
Biar kamu bawa pergi dan melenyap bersama sosok mu yang angkuh menantang malam...
Saya titip semua mimpi tanpa kecuali...jangan ada yang kamu tinggal lagi...
Bukannya saya tidak mau membuangnya sendiri...tapi saya tidak sanggup menyimpannya lagi...
Biar semua mimpi itu cuma kamu yang tau...bukankah kita sudah sering saling bercerita dan sesekali bercanda saat malam tiba?
Saya mohon jangan bilang siapa-siapa...saya hanya ingin membagi itu dengan kamu...
Tidak dengan bulan, tidak dengan awan dan tidak juga dengan ....dia....
Rasanya lega saat harus merelakan semuanya, termasuk mimpi saya...
Sakit sekali, tapi itu memang harga yang harus saya bayar untuk menciptatakan bahagia untuk dia...
Hey..jangan tersenyum getir begitu...saya tidak bercanda!....
Cukup dia yang menilai saya klise dan terkesan janggal, tapi kamu jangan...
Sedih rasanya punya mimpi tapi tidak diberi kesempatan dan kepercayaan untuk mewujudkannya, lalu untuk apa saya simpan lagi...kamu paham kan?
Bintang jatuh...
Hanya kebahagiaan dia satu-satunya yang penting dalam hidup saya selama 832 malam terakhir, dan ironisnya dia justru tidak bahagia jika harus bersama-sama dengan saya....
Kalau saya egois ingin mewujudkan mimpi saya, justru mimpi dialah yang harus dikorbankan, demi Tuhan saya tidak rela...
Saya hanya bisa berharap semoga kelak impiannya bernasib baik, untuk bisa diraih olehnya,..tidak bernasib sama dengan mimpi saya....semoga dia sukses hidup berdampingan dengan mimpinya..
Saya juga titip salam untuk dia ya... tolong lafazkan semua doa saya untuk dia persis seperti yang setiap malam kamu dengar dari kamar saya...
Sudah dulu cerita untuk malam ini, sana pergi...melesat jauh dari awan dan hujan, jangan lupa titipan saya yang harus kamu bawa pergi...sebuah bungkusan besar bernama mimpi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar