Jumat, 10 Februari 2012

Khayalan dungu dan sepenggal lagu ‘malaikat juga tahu’ .....

“ karena kau tak lihat terkadang malaikat, tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan.. , namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tau, aku yang jadi juaranya”


Seperti biasa peri kecil itu ada di ujung bukit bunga matahari, disana dia sering menghabiskan waktu untuk bercanda ceria dengan kupu-kupu, bermain dengan belalang, dan berdiskusi berat dengan bapak berang-berang...

Kali ini dia sedang asik bermain air di genangan bekas hujan tadi pagi di samping bunga matahari,...
Tiba-tiba loncatan kaki kecilnya terhenti saat melihat pantulan bayangannya sendiri...sang bunga matahari bingung lalu bertanya, peri kecil tertunduk dan bersandar di sebuah daun besar...

“ hey bunga matahari kenapa aku berbeda? Knapa aku tidak diciptakan seperti mereka? Mereka cantik, mereka putih dan.... bersayap...”
“ lalu kau ingin sayap?” tanya sang bunga matahari
“ aku ingin cantik”
“ jadi kau ingin sayap atau ingin cantik?” tanyanya lagi

Peri kecil terdunduk bingung menjawab pertanyaan sang bunga matahari, peri kecil tidak cantik dan tinggi tidak juga punya sayap untuk terbang seperti teman-teman peri yang lainnya...

“ Kalau kau ingin cantik, bagiku kau sudah cantik..”ucap bunga matahari
“ Benarkah? Kau bohong!”
“ Hatimu cantik, peri kecil..itu lebih penting dari parasmu” bijak sang bunga matahari menerangkan

Peri kecil bangun,kembali ceria, dilepas lagi sepatunya, kali ini dia berlarian ke tengah taman untuk bertemu si kupu-kupu....



*****





“ Lelahmu jadi lelahku juga , bahagiamu bahagiaku pasti, berbagi takdir kita selalu, kecuali tiap kau jatuh hati... “


Peri kecil berbaring di tengah padang ilalang bersama curl peri pria kecil berambut ikal sahabatnya sedari lahir...
Berbagi cerita menjadi menu harian mereka...
Bermain, bertengkar lalu akur lagi lalu bertengkar lagi, bercerita, berdiksusi bahkan berdebat hingga pagi bukan lagi hal baru bagi mereka...
Yang peri kecil tau, dia peduli pada curl,lebih dari apapun...
Pernah saat curl sakit , peri kecil berlarian panik kerumahnya sampai-sampai lupa pakai sepatu, curl melihatnya lalu tertawa bahagia campur haru...

Kini mereka kelelahan karena berlarian di padang ilalang seharian...
Peri kecil memandangi curl, ada yang aneh di sorot mata teduhnya... lalu peri kecil memucat pasi...
‘tidak..tidak..jangan lagi...’ ucap peri kecil dalam hati....
Peri kecil hafal betul siapa peri pria yang ada disebelahnya, peri kecil mengenalnya sebaik dia mengenal dirinya sendiri...
Belum selesai gemuruh dalam hatinya, curl sudah keburu bicara...

“hey peri kecil, aku jatuh cinta dengan peri cantik bersayap putih yang amat bersih, aku bertemu dengannya akhir pekan di bawah bunga matahari yang paling depan” ucap curl penuh ambisi

Peri kecil tersenyum semampunya, bibir kecilnya tiba-tiba pucat pasi, begitu juga dengan hatinya...
‘tidak..tidak..jangan lagi...’ ucap peri kecil dalam hati....




*******



“kau selalu meminta untukku temani, dan kau selalu bercanda andai wajahku diganti, melarangku pergi, karna tak sanggup sendiri”


Peri kecil tidak pernah salah tebak, dia hafal betul akan seperti apa jalan ceritanya, peri kecil bukan sutradara dari cerita bukan juga pemeran utama atau aktornya, dia hanya penonton sekaligus penggemar...penggemar sang pemeran utama, yang akan tersenyum paling antusias ketika melihat curl, sang pemeran utama bahagia, dan menangis paling keras ketika melihat sahabatnya itu sedih dan berduka...

Peri kecil tidak pernah suka jalan cerita sahabat tercintanya... tapi dia juga tidak kuasa untuk merubah alurnya, walau tau akhirnya akan seperti apa...

Kali ini peri kecil dan curl ada dikelopak bunga matahari, peri kecil terdiam memandangi curl yang membisu seperti batu... rambut ikalnya berantakan tak karuan, badannya kurus seperti tak terurus , matanya cekung tak terukur karena kurang tidur, bibirnya terkatup tidak ada lagi senyum yang meletup- meletup..

“ walaupun kau tidak cantik, tapi kau sahabatku yang terbaik” ucapnya bercanda sambil tersenyum  semampunya..

Peri kecil menghela napas, tidak tega melihat sahabatnya, peri pria yang amat dia cintai kacau seperti ini, padahal pemandangan seperti ini sudah pernah dilihatnya bahkan berkali-kali...
Peri kecil tidak sanggup lagi, dia lalu berdiri dan sudah ingin beranjak..sebelum tangan curl yang halus menggenggamnya erat sambil berkata...

“jangan pergi peri kecil, aku ingin kau temani.....”

‘ sudah kukira akan begini...kau patah hati.... lagi....’



***********



“ kali ini hampir habis dayaku membuktikan padamu, ada cinta yang nyata, setia hadir setiap hari, tak tega tinggalkan kau sendiri, meski sering kali kau malah asik sendiri...”


Peri kecil sedang duduk disamping sang kupu-kupu bercerita antuias tentang indah nya pelangi tadi pagi saat hujan kuyub membasahi...
Sang kupu-kupu mendengarkan dan tersenyum kagum, peri kecil selalu bisa membuat semuanya ceria dan terlihat seru...dan kupu-kupu sangat tau itu...
Sejenak peri kecil terdiam dan memandangi kupu-kupu...

“seandainya saja dia mendengarkan aku dan memandangiku kagum seperti kamu” ucap peri kecil pada kupu-kupu...

Dia yang paling disayangi peri kecil, dia yang telah menjadi hal terpenting bagi hidup peri kecil, dia yang sangat dikenal dan mengenal peri kecil dengan baik, dan dia yang tidak juga sadar bahwa ada seorang peri kecil yang tidak cantik menyanyanginya dengan sempurna,tanpa koma, tanpa syarat dan selalu menggenggamnya erat ....

Dia...adalah curl...

“lalu dia dimana sekarang?” tanya si kupu-kupu...

Peri kecil mengangkat bahu tanda tidak tahu, bukankah begitu? Selalu ada dunia curl sendiri, yang peri kecil tidak pernah ada situ...menanti..dan terus menanti....



“ karena kau tak lihat terkadang malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan.. , namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tau, aku yang jadi juaranya”




















Inspired from “ malaikat juga tahu” by dee... penulis hebat yang paling saya kagumi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar