Float itu hampir lumer, tanpa sekalipun diminum..
Hanya tangan kecilku terus mengaduk-aduknya hingga hampir tak berwujud..
“lalu, bagaimana kamu bisa tau lagi semua tentang aku?nomer hp, tempat kerja, bahkan keadaan ku?”
Ucapku memecah hening, sedari tadi dia hanya memandangi ku tanpa kedip, janggal rasanya...
“ buat aku,melacak kamu bukan hal yang sulit, dinda...apa lagi yang mau kamu tanyakan sekarang? “
Aku diam, menunduk , perasaan ku sedang tidak baik hari ini, tapi mengapa harus dia yang ada dihadapanku sekarang?
“ dari dulu aku paling benci liat kamu sedih, sekarang kamu bukan sedih lagi, tapi kacau, tau! “ ucapnya tajam
Ku katupkan bibirku, sensasi dingin itu kembali menyerangku,...sesak kembali datang menghambat kalimat-kalimatku..
“ lantas sekarang kamu mau apa? Menyusul dia kepulau itu? Memaksa dia kembali sama kamu karena kamu masih bermimpi berdiri di pelaminan sama dia?”
Tolong jangan katakan itu!
“ dia sudah tidak menginginkan kamu lagi, dinda”
Cukup...jangan lanjutkan kalimat itu....
“bahkan dia sudah punya new princess yang siap nemenin dia kapan aja”
Berhenti!tolong berhenti!!tolong!!
Air mataku tumpah, mataku memerah, kalimat-kalimat itu lebih tajam dari pisau bagiku, mengapa tidak hujamkan pisau sungguhan saja ke dadaku?bagiku Itu jauh lebih manusiawi,...
Susah payah kuatur nafasku,
“itu bukan urusan kamu kan? Itu urusanku dengan mimpi-mimpi ku!” ucapku sinis
“halo nona ambisius, apa kabar dengan mimpi-mimpi kamu?” ucapnya menyindir
“’halo tuan tanpa mimpi, sudah lelah berjalan tanpa arah??” jawabku ketus
“siapa bilang aku ngga punya mimpi, dinda?” tanyanya dengan nada melunak
Aku hanya tersenyum sinis , “so, what kind of dream?”
“ punya istri kaya’ kamu, atau mungkin tepatnya, kamu!” ucapnya menatap mataku
Aku tertawa lepas, itu adalah hal paling lucu yang pernah ku dengar, seseorang yang takut dengan komitmen, bicara seperti itu, lumayan untuk hiburan penutup hari kacau ku....
Lama dia menatapku yang tertawa geli, sampai akhirnya dia kembali bicara...
“dinda, mau sampai kapan kamu menganggap kita sudah selesai?padahal mulai saja kita belum...”
“aku sedang tidak selera untuk dirayu dan kamu tau itu...apalagi hari ini...!” ucapku ketus
“iya, hari dimana orang yang kamu cintai setengah mati, jatuh cinta sama orang lain, kan?what a perfect love story!” ucapnya gemas
Aku hanya diam, ada jurang terdekat dari sini?bisa aku terjun bebas ke dasarnya?sepertinya itu jadi hal masuk akal untukku saat ini...
“tolong, hargai apa yang aku rasakan, bahwa aku masih mencintai dia...apapun yang terjadi, termasuk saat dia ternyata memilih orang lain dan bukan aku...” ucapku lirih, rasanya aku butuh oksigen ekstra untuk hanya sekedar bicara...
“terserah kamu...aku ngga punya hak apa-apa lagi untuk mempengaruhi keputusan kamu, tapi kamu tau, aku juga merasa ngga kalah tolol sama kamu, karena terus-terusan cinta dan mengharapkan kamu,orang yang tidak lagi cinta sama aku!” ucapnya kesal
Kulirik jam tanganku, pukul 12 malam.....terimakasih Tuhan, hari sudah hampir berganti, aku benci hari ini!!
“aku mau pulang...ngga usah dianter, banyak taxi di depan sini” ucapku sembari memakai jaket, yakin aku ingin melangkah walaupun hujan diluar tidak bersahabat.
“kamu pasti tau jawaban aku, ‘ngga’ kan?kamu tau kalau aku akan maksa kamu untuk nganter kamu pulang kaya’ dulu kan?lantas kenapa harus sok mandiri seperti itu, dinda?lagipula diluar hujan deras, mana tega aku biarin kamu ujan-ujanan, please...maybe it's our last time, right?...” ucapnya lelah, mata bulatnya memandangku tajam , tatapan mata yang sama dengan beberapa tahun lalu...tatapan yang mengisyaratkan perpisahan....
“terimakasih untuk tiba-tiba ada hari ini, dan terimakasih untuk bersedia menghilang lagi dari hidup aku, karena itu lebih baik untuk aku dan kamu...tolong jangan hubungi aku lagi ya....itu jauh lebih baik...”ucapku memandangnya lekat-lekat....
“keliatan atau ngga keliatan aku selalu ada di deket kamu, anytime” ucapnya menutup pertemuan.
Dia tersenyum...senyum yang sama...
Senyum yang cukup manis, Tapi tidak pernah bisa mengobati kekacauan hari ini...
Dan..sakit yang kurasa hari ini...
“Good bye” ucapku menutup pintu rumah hati-hati....
Life is so fast huh?...as fast as we say “hello” and “goodbye” ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar