Senin, 19 Desember 2011

“ Hello, Goodbye...”

Float itu hampir lumer, tanpa sekalipun diminum..

Hanya tangan kecilku  terus mengaduk-aduknya hingga hampir tak berwujud..

“lalu, bagaimana kamu bisa tau lagi semua tentang  aku?nomer hp, tempat kerja, bahkan keadaan ku?”
Ucapku memecah hening, sedari tadi dia hanya memandangi ku tanpa kedip, janggal rasanya...

“ buat aku,melacak kamu bukan hal yang sulit, dinda...apa lagi yang mau kamu tanyakan sekarang? “

Aku diam, menunduk , perasaan ku sedang tidak baik hari ini, tapi mengapa harus dia yang ada dihadapanku sekarang?

“ dari dulu aku paling benci liat kamu sedih, sekarang kamu bukan sedih lagi, tapi kacau, tau! “ ucapnya tajam

Ku katupkan bibirku, sensasi dingin itu kembali menyerangku,...sesak kembali datang menghambat kalimat-kalimatku..

“ lantas sekarang kamu mau apa? Menyusul dia kepulau itu? Memaksa dia kembali sama kamu karena kamu masih bermimpi berdiri di pelaminan sama dia?”
Tolong jangan katakan itu!
“ dia sudah tidak menginginkan kamu lagi, dinda”
Cukup...jangan lanjutkan kalimat itu....
“bahkan dia sudah punya new princess yang siap nemenin dia kapan aja”
Berhenti!tolong berhenti!!tolong!!

Air mataku tumpah, mataku memerah, kalimat-kalimat itu lebih tajam dari pisau bagiku, mengapa tidak  hujamkan pisau sungguhan saja ke dadaku?bagiku Itu jauh lebih manusiawi,...

Susah payah kuatur nafasku,
“itu bukan urusan kamu kan? Itu urusanku dengan mimpi-mimpi ku!” ucapku sinis
“halo nona ambisius, apa kabar dengan mimpi-mimpi kamu?” ucapnya menyindir
“’halo tuan tanpa mimpi, sudah lelah berjalan tanpa arah??” jawabku ketus
“siapa bilang aku ngga punya mimpi, dinda?” tanyanya dengan nada melunak
 Aku hanya tersenyum sinis , “so, what kind of dream?”
“ punya istri kaya’ kamu, atau mungkin tepatnya, kamu!” ucapnya menatap mataku

Aku tertawa lepas, itu adalah hal paling lucu yang pernah ku dengar, seseorang yang takut dengan komitmen, bicara seperti itu, lumayan untuk hiburan penutup hari kacau ku....

Lama dia menatapku yang tertawa geli, sampai akhirnya dia kembali bicara...
“dinda, mau sampai kapan kamu menganggap kita sudah selesai?padahal mulai saja kita belum...”
“aku sedang tidak selera untuk dirayu dan kamu tau itu...apalagi hari ini...!” ucapku ketus
“iya, hari dimana orang yang kamu cintai setengah mati, jatuh cinta sama orang lain, kan?what a perfect  love story!”  ucapnya gemas

Aku hanya diam, ada jurang terdekat dari sini?bisa aku terjun bebas ke dasarnya?sepertinya itu jadi hal masuk akal untukku saat ini...

“tolong, hargai apa yang aku rasakan, bahwa aku masih mencintai dia...apapun yang terjadi, termasuk saat dia ternyata memilih orang lain dan bukan aku...” ucapku lirih, rasanya aku butuh oksigen ekstra untuk hanya sekedar bicara...

“terserah kamu...aku ngga punya hak apa-apa lagi untuk mempengaruhi keputusan kamu, tapi kamu tau, aku juga merasa ngga kalah tolol sama kamu, karena terus-terusan cinta dan mengharapkan kamu,orang yang tidak lagi cinta sama aku!” ucapnya kesal

Kulirik jam tanganku, pukul 12 malam.....terimakasih Tuhan, hari sudah hampir berganti, aku benci hari ini!!

“aku mau pulang...ngga usah dianter, banyak taxi di depan sini” ucapku sembari memakai jaket, yakin aku ingin melangkah walaupun hujan diluar tidak bersahabat.

“kamu pasti tau jawaban aku, ‘ngga’ kan?kamu tau kalau aku akan maksa kamu untuk nganter kamu pulang  kaya’ dulu kan?lantas kenapa harus sok mandiri seperti itu, dinda?lagipula diluar hujan deras, mana tega aku biarin kamu ujan-ujanan, please...maybe it's our last time, right?...” ucapnya lelah, mata bulatnya memandangku tajam , tatapan mata yang sama dengan beberapa tahun lalu...tatapan yang mengisyaratkan perpisahan....

“terimakasih untuk tiba-tiba ada hari ini, dan terimakasih untuk bersedia menghilang lagi dari hidup aku, karena itu lebih baik untuk aku dan kamu...tolong jangan hubungi aku lagi ya....itu jauh lebih baik...”ucapku memandangnya lekat-lekat....

“keliatan atau ngga keliatan aku selalu ada di deket kamu, anytime” ucapnya menutup pertemuan.

Dia tersenyum...senyum yang sama...
Senyum yang cukup manis, Tapi tidak pernah bisa mengobati kekacauan hari ini...
Dan..sakit yang kurasa hari ini...

“Good bye” ucapku menutup pintu rumah hati-hati....

 Life is so  fast huh?...as fast as we say “hello” and “goodbye” ...







 Cibubur, 23 - 10 - 2011
 23.15 pm

Mini Spatula untuk Saya.....

“Kenapa spatula???”

Itu pertanyaan yang secara otomatis muncul diotak saya saat saya menerima benda kecil itu..
Spontan tawa saya meledak memenuhi ruangan mewah itu disertai pandangan lurus teman2 saya...
Benda mungil itu berbentuk spatula dari stenless putih mengkilap, dengan ukiran

Winner of Gold archie BSM #43

Terlihat jelas bahwa harga benda itu tidak mungkin sama dengan ukurannya, mahal sepertinya...

Sejenak saya mengatur napas saya satu-satu tidak mungkin saya terus tertawa sedangkan satu ruangan menunggu speech dari saya sebagai si empu nya “piala” itu...
“mmmmm... spatulanya bagus, tapi sayang, ngga bisa buat masak” ucap saya memulai pidato,
Disertai tawa teman-teman saya., dan baru kali ini saya merasa bingung untuk bicara di depan umum, baru kali ini dalam seumur hidup saya,..

Tidak seperti public speaking saya sebelum2nya dalam hidup saya, kali ini tidak banyak kalimat yang keluar dari bibir saya, semua kalimat macet ditempat, terlalu banyak senyum saat itu, sehingga kata-kata tak lagi punya ruang untuk keluar,...

Saya kembali duduk setelah menyelesaikan pidato singkat saya,
saya amati lekat-lekat benda kecil itu, kalau memang penghargaan itu identik dengan istilah “piala” maka mini spatula ini adalah piala saya. Piala yang diberikan kepada saya lengkap dengan predikat terukit dipermukaannya., Winner of Best  Archie
saya tidak pernah bermimpi dapat predikat ini, jangankan berharap, bermimpipun tidak berani, bagaimana saya harus bersaing dengan 26 peserta lain yang notabene adalah manager-manager muda diperusahaan saya yang mewakili masing-masing cabang nya untuk wilayah Jabodetabek,jawa timur, jawa barat, dan balikpapan....

Ya Tuhan mimpi apa saya semalam?
Bertemu dengan mereka semua saja sudah merupakan kebanggaan dan hal luar biasa bagi saya, bisa berbagi cerita, pengalaman dan ilmu....mereka semua orang-orang cerdas, kumpulan orang-orang cerdas tepatnya...hampir dari semuanya memiliki kemampuan luar biasa dalam hal leadership, koordinasi, komunikasi, dan pengetahuan tentang operasional perusahaan,..mereka semua lulusan perguruan tinggi ternama, mayoritas negeri dan sisanya swasta elite...bagi saya, bisa masuk keperusahaan ini saja sudah suatu kehormatan, bergabung,disamakan kemampuan dan kecerdasanya dengan mereka, dan sekarang malah dianggap unggul dan mendapat penghargaan dengan katogeri prestige tertinggi seperti ini membuat saya ingin meledak karena bahagia....

Spatula itu melambangkan perusahaan saya yang bergerak dibidang makanan siap saji, salah satu perusahaan terbesar didunia dengan jumlah cabang diatas rata-rata...
Entahlah,saya mau apakan mini spatula ini, mungkin akan saya simpan di kotak kaca...
Saya merasa seperti spongebob yang cinta spatula, karena dari film cartoon itu saya pertama kali kenal istilah spatula sebelum 2 bulan yang lalu masuk ke perusahaan ini...

Lulus Trainee manager dengan nilai tertinggi dan kemampuan speaking yang dianggap baik, adalah hadiah terbaik kedua dari Tuhan setelah predikat kelulusan cumlaude saya di universitas 6 bulan yang lalu, 2 penghargaan dalam satu tahun! ..habis sudah kalimat untuk melambangkan perasaan senang saya  saat ini...
Terimakasih Tuhan, semoga ini adalah awal dari perjalanan karier baik saya,....

Winner of Golden Archie BSM #43

 Ini hanya awal bukan? Perjalanan masih jauh, masih banyak yang harus dipelajari dan diraih....masih terlalu dini untuk berhenti belajar untuk menjadi yang pemimpin yang baik...yang terbaik....